Keberhasilan menutup paruh pertama kompetisi sebagai campione d�inverno dengan rekor tak terkalahkan memberikan efek samping bagi Juventus. Kini semua tim akan memiliki motuvasi ekstra untuk menaklukkan Si Nyonya Tua.
Kondisi itu diakui sendiri oleh pelatih Antonio Conte. �Peruh kedua kompetisi akan lebih berat karena semua tim kini mengincar kami. Para pemain jadi harus selalu bermain 120% untuk menjaga posisi di puncak klasemen,� katanya kepada TMW.
Pada giornata 20, Sabtu (28/1), Udinese akan menjadi tim pertama yang mencoba menatahkan rekor tak terkalahkan Juventus di paruh kedua kompetisi. Ini lawan yang berbahaya bagi Arturo Vidal cs. I Friulani hanya kalah sekali (vs Napoli 0-2) dalam enam duel head-to-head melawan sesama anggota Le Sette Magnifiche. Dalam pertemuan pertama musim ini (21/12), kedua tim Hitam-Putih ini membagi angka 0-0.
Cedera yang dialami Simone Pepe dan Claudio Marchisio waktu melawan Atalanta pekan lalu jadi datang tidak tepat waktu. Mereka dibutuhkan Juve untuk merusak kinerja lini tengah Udinese dan menghambat serangan balik yang menjadi senjata andalan Antonio Di Natale dkk.
Tapi, Juventus bukannya tak punya keuntungan. Udinese terbukti merasakan absennya Mehdi Benatia dan Kwadwo Asamoah yang sedang bermain di Piala Afrika. Tanpa dua orang itu, Friulani disingkirkan Chievo dari Coppa Italia (11/1), kalah 2-3 dari Genoa (15/1), dan bermain buruk walaupun berhasil menang 2-1 atas Catania (22/1).
�Kami mulai merasakan kelelahan akibat jadwal padat di paruh pertama kompetisi. Piala Afrika mengeliminasi alternatif pemain yang kami punyai. Sebetulnya saya lebih suka bertemu Juventus di lain waktu. Tapi, kami akan mencoba melakukan yang terbaik menghadapi tim terkuat saat ini,� ucap allenatore Udinese, Fransesco Guidolin, di FC Italia.