Merk-merk asli Indonesia yang sudah Go Internasional
1. Indomie
pasti pada hafal kan sma mkanan yg satu ini, ga mngkin ga hafal..
indomie merupakan merek mi instan terpopuler di Indonesia, bahkan merek ini sudah menjadi sebutan tersendiri bagi mi instan.
Meskipun merujuk pada mi instan merk lain, orang seringkali menyebutnya Indomie.
Kontribusi penjualan Indomie terhadap pendapatan Indofood merupakan yang terbesar,
yakni sekitar 28%, dengan sebagian besar penjualan berasal dari produk Indomie Goreng.
Indomie juga sudah menembus pasar luar negeri seperti Asia, Australia, AS, Eropa, hingga Afrika.
Bahkan saking lakunya di Jeddah, Saudi Arabia, dan Nigeria Indofood membangun pabrik produksi buat Indomie.
Bahkan, di Nigeria, yang merupakan pasar mie instan terbesar ke-13 di dunia,
Indomie sudah seperti makanan pokok dan dianggap sebagai makanan asli Nigeria sendiri.
Bahkan di Ghana, theme song Indomie sudah menjadi salah satu ‘lagu yang paling banyak dinyanyikan’.
Bahkan iklannya pun sudah puluhan diciptakan, dengan motto Great Taste.
2. Mustika Ratu
Mustika Ratu merupakan contoh sukses perusahaan lokal yang menembus pasar internasional.
Produk-produk Mustika Ratu cakupannya cukup luas, mulai dari aneka ragam kosmetik, hingga minyak telon dan Slimming Tea.
Sepanjang tahun 2008, Mustika Ratu membukukan prestasi yang mengagumkan,
dimana penjualannya meningkat sebesar 30%, padahal menurut survei dari Nielsen,
industri kosmetik nasional hanya tumbuh 15%. Penjualan ini juga ditunjang oleh ekspor,
yang kontribusinya mencapai 30% dari total penjualan.
Pasar ekspor Mustika Ratu sendiri sudah sampai ke Malaysia, Brunei, Arab Saudi, Timur Tengah, Hong Kong, hingga Afrika.
Malaysia merupakan pasar ekspor terbesar, karena kontribusinya hingga 50% terhadap total penjualan ekspor.
3. Es Teler 77
Es Teler 77 pertama kali didirikan oleh Sukyatno Nugroho setelah mertuanya, Murniati Widjaja, memenangkan lomba es teler nasional pada tahun 1982.
Awalnya, gerai mereka hanya sebuah warung tenda biasa yang terletak di sebuah gedung perkantoran Jakarta,
namun kini gerainya dapat kita temukan di berbagai pusat perbelanjaan.
Konsep utama dari Es Teler 77 adalah menyajikan makanan dan minuman yang asli Indonesia dengan resep orisinil,
seperti mie ayam, bakso, otak-otak goreng, dan tentunya es teler yang menjadi andalan.
Es Teler 77 menerapkan sistem waralaba (franchise) yang memungkinkannya kini telah mempunyai lebih dari 200 cabang,
termasuk di luar negeri. Di luar negeri, gerai Es Teler 77 berhasil menembus pasar di Singapura, Malaysia, hingga Australia.
Kunci sukses Es Teler 77 adalah karena tingginya tingkat permintaan dari warga negara Indonesia yang tinggal di kedua negara tersebut.
Es Teler 77 diperkirakan masih berpotensi untuk melebarkan sayapnya secara global,
terutama di negara-negara dengan warga negara Indonesia dalam jumlah cukup banyak.
4. Edward Forrer
Meskipun terdengar berbau Italia, Edward Forrer adalah merek asli Indonesia yang sudah menembus beberapa pasar internasional.
Merek Edward Forrer berasal dari nama pemiliknya sendiri, yakni Edward Forrer, yang hanya merupakan lulusan SMA kemudian menjadi pengusaha sepatu di Bandung.
Selepas kesuksesan di Kota Kembang, Edward Forrer melebarkan sayap hingga ke berbagai kota besar di seluruh Indonesia.
Sementara itu, untuk memulai go international kini Edward Forrer mempunyai outlet di Australia, Malaysia dan Hawaii.
Dengan mengusung nama yang berbau asing, tentunya merek ini bisa lebih mudah menembus pasar luar negeri.
Apalagi, sepatu yang dihasilkan berkualitas tinggi dan tidak kalah dengan produk asing.
Seiring dengan langkah globalnya, visi ambisius Edward Forrer yakni “The best shoes store in the world” menjadi impian yang semakin mendekati kenyataan.pasti pada hafal kan sma mkanan yg satu ini, ga mngkin ga hafal..
indomie merupakan merek mi instan terpopuler di Indonesia, bahkan merek ini sudah menjadi sebutan tersendiri bagi mi instan.
Meskipun merujuk pada mi instan merk lain, orang seringkali menyebutnya Indomie.
Kontribusi penjualan Indomie terhadap pendapatan Indofood merupakan yang terbesar,
yakni sekitar 28%, dengan sebagian besar penjualan berasal dari produk Indomie Goreng.
Indomie juga sudah menembus pasar luar negeri seperti Asia, Australia, AS, Eropa, hingga Afrika.
Bahkan saking lakunya di Jeddah, Saudi Arabia, dan Nigeria Indofood membangun pabrik produksi buat Indomie.
Bahkan, di Nigeria, yang merupakan pasar mie instan terbesar ke-13 di dunia,
Indomie sudah seperti makanan pokok dan dianggap sebagai makanan asli Nigeria sendiri.
Bahkan di Ghana, theme song Indomie sudah menjadi salah satu ‘lagu yang paling banyak dinyanyikan’.
Bahkan iklannya pun sudah puluhan diciptakan, dengan motto Great Taste.
2. Mustika Ratu
Mustika Ratu merupakan contoh sukses perusahaan lokal yang menembus pasar internasional.
Produk-produk Mustika Ratu cakupannya cukup luas, mulai dari aneka ragam kosmetik, hingga minyak telon dan Slimming Tea.
Sepanjang tahun 2008, Mustika Ratu membukukan prestasi yang mengagumkan,
dimana penjualannya meningkat sebesar 30%, padahal menurut survei dari Nielsen,
industri kosmetik nasional hanya tumbuh 15%. Penjualan ini juga ditunjang oleh ekspor,
yang kontribusinya mencapai 30% dari total penjualan.
Pasar ekspor Mustika Ratu sendiri sudah sampai ke Malaysia, Brunei, Arab Saudi, Timur Tengah, Hong Kong, hingga Afrika.
Malaysia merupakan pasar ekspor terbesar, karena kontribusinya hingga 50% terhadap total penjualan ekspor.
3. Es Teler 77
Es Teler 77 pertama kali didirikan oleh Sukyatno Nugroho setelah mertuanya, Murniati Widjaja, memenangkan lomba es teler nasional pada tahun 1982.
Awalnya, gerai mereka hanya sebuah warung tenda biasa yang terletak di sebuah gedung perkantoran Jakarta,
namun kini gerainya dapat kita temukan di berbagai pusat perbelanjaan.
Konsep utama dari Es Teler 77 adalah menyajikan makanan dan minuman yang asli Indonesia dengan resep orisinil,
seperti mie ayam, bakso, otak-otak goreng, dan tentunya es teler yang menjadi andalan.
Es Teler 77 menerapkan sistem waralaba (franchise) yang memungkinkannya kini telah mempunyai lebih dari 200 cabang,
termasuk di luar negeri. Di luar negeri, gerai Es Teler 77 berhasil menembus pasar di Singapura, Malaysia, hingga Australia.
Kunci sukses Es Teler 77 adalah karena tingginya tingkat permintaan dari warga negara Indonesia yang tinggal di kedua negara tersebut.
Es Teler 77 diperkirakan masih berpotensi untuk melebarkan sayapnya secara global,
terutama di negara-negara dengan warga negara Indonesia dalam jumlah cukup banyak.
4. Edward Forrer
Meskipun terdengar berbau Italia, Edward Forrer adalah merek asli Indonesia yang sudah menembus beberapa pasar internasional.
Merek Edward Forrer berasal dari nama pemiliknya sendiri, yakni Edward Forrer, yang hanya merupakan lulusan SMA kemudian menjadi pengusaha sepatu di Bandung.
Selepas kesuksesan di Kota Kembang, Edward Forrer melebarkan sayap hingga ke berbagai kota besar di seluruh Indonesia.
Sementara itu, untuk memulai go international kini Edward Forrer mempunyai outlet di Australia, Malaysia dan Hawaii.
Dengan mengusung nama yang berbau asing, tentunya merek ini bisa lebih mudah menembus pasar luar negeri.
Apalagi, sepatu yang dihasilkan berkualitas tinggi dan tidak kalah dengan produk asing.
Sumber